Jilbab 1 :
“ aku sedih….dulu diriku begitu diperlakukan istimewa. Diriku begitu dicari setiap kali seorang wanita akan keluar rumah atau ketika ada tamu laki-laki bukan muhrim yang bertandang kerumah. Tapi kini..lihatlah aku! Aku tak lebih dari selembar kain yang hanya sekedar menutupi kepala saja,,,tapi tidak dijadikan sebagai penjaga hati. Meski aku dihiasi sebegitu indahnya dengan rangkaian manik permata kain,,tapi itu tak berguna!
Jilbab 2 :
Aku tak ubahnya seperti sampah! Seindah-indahny a aku, ternyata tak bisa memikat hati dan iman wanita ini. coba lihat….awalnya aku bahagia ketika dia mengenakan aku, sungguh aku bahagia! Aku membayangkan setiap saat akan terus menutupi auratnya yang indah dan bagus itu. tapi ternyata……..dia mengenakan aku hanya untuk mendapat simpati dari orang-orang.
“ aku sedih….dulu diriku begitu diperlakukan istimewa. Diriku begitu dicari setiap kali seorang wanita akan keluar rumah atau ketika ada tamu laki-laki bukan muhrim yang bertandang kerumah. Tapi kini..lihatlah aku! Aku tak lebih dari selembar kain yang hanya sekedar menutupi kepala saja,,,tapi tidak dijadikan sebagai penjaga hati. Meski aku dihiasi sebegitu indahnya dengan rangkaian manik permata kain,,tapi itu tak berguna!
Jilbab 2 :
Aku tak ubahnya seperti sampah! Seindah-indahny a aku, ternyata tak bisa memikat hati dan iman wanita ini. coba lihat….awalnya aku bahagia ketika dia mengenakan aku, sungguh aku bahagia! Aku membayangkan setiap saat akan terus menutupi auratnya yang indah dan bagus itu. tapi ternyata……..dia mengenakan aku hanya untuk mendapat simpati dari orang-orang.