Sabtu, 22 Desember 2012

Ketika Jilbab Berbicara



Jilbab 1 :

“ aku sedih….dulu diriku begitu diperlakukan istimewa. Diriku begitu dicari setiap kali seorang wanita akan keluar rumah atau ketika ada tamu laki-laki bukan muhrim yang bertandang kerumah. Tapi kini..lihatlah aku! Aku tak lebih dari selembar kain yang hanya sekedar menutupi kepala saja,,,tapi tidak dijadikan sebagai penjaga hati. Meski aku dihiasi sebegitu indahnya dengan rangkaian manik permata kain,,tapi itu tak berguna!

Jilbab 2 :

Aku tak ubahnya seperti sampah! Seindah-indahny a aku, ternyata tak bisa memikat hati dan iman wanita ini. coba lihat….awalnya aku bahagia ketika dia mengenakan aku, sungguh aku bahagia! Aku membayangkan setiap saat akan terus menutupi auratnya yang indah dan bagus itu. tapi ternyata……..dia mengenakan aku hanya untuk mendapat simpati dari orang-orang.



Jilbab 3 :

Aku bahagia…..! Diriku kini menjadi pengawal malu seorang wanita. Meski diriku lebar dan dibilang kuno dan sampai jadul,,tapi dia begitu memperlakukan aku istimewa. Dia selalu merapatkan aku hingga tak ada auratnya yang terlihat sedikitpun. Gara-gara aku,,dia selalu menundukkan pandangan, gara-gara aku juga dia pernah menangis karena berbuat sebuah kesalahan kecil. Karena itulah aku tak peduli lagi sekalipun panasnya matahari selalu menyengatku setiap hari…karena aku bangga menjadi penutup diri, hati dan imannya…

Jilbab 1 :

Aku malu..! meski diriku sudah menutupi sebagian auratnya tapi kenapa aku selalu diikutkan setiap kali dia bertemu lelaki pujannya dan berdua-duaan ditempat sepi? Sungguh…aku jijik tiap kali lelaki itu dengan mudahnya menyentuh tangannya, bahkan memeluknya dan menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu. Lalu apa gunanya aku dipakai di kepalanya itu? apakah hanya untuk menutupi ketombenya saja atau rambutnya yang rontok itu? arrghh….aku ingin lari tiap kali dia mengajakku kencan dengan lelaki itu,,tapi dia memasangku amat erat….oh Tuhan….maafkan aku!

Jilbab 2 :

Ya..dia ternyata seorang artis cantik yang sedang ditawari berakting sebagai wanita sholehah. Demi mendukung perannya itulah, dia membeliku dan mengenakan aku! munafik! Setelah selesai syuting, dengan kejamnya dia melemparku diantara tumpukan pakaian yang bekas dia pakai. Dan kembali dia mengenakan pakaian mini-nya dan bersolek seperti badut. Jika bertemu teman-teman lelakinya tanpa malu dia tempelkan pipinya yang mulus itu ke pipi lelaki manapun yang menyapanya…….Ah h……aku merasa dilecehkan!

Jilbab 3 :

Subhanallah….di a memperkenalkan aku dengan teman-temannya yang rambutnya masih terurai indah… dengan bahasa yang lembut dia memujiku setengah mati! Ahh..bangganya aku menjadi penutup dirinya….dan tahukah kau,,dia ini cantik meskipun tertutup rapat olehku. Dan banyak yang suka padanya,,tapi pernah dia menolak seorang lelaki hanya karena aku! Tuhan….denganku saja dia sudah merasa malu,,bagaimana malunya dia padaMu ya Tuhan?

Jilbab 1 :

Sudah cukup! Aku muak! Ternyata bukan hanya lelaki “bejat” itu yang dibiarkannya menyentuh kulitnya yang mulus itu. Tapi hampir semua teman lelakinya, meskipun tidak sejauh sentuhan lelaki itu. Meski aku ada menutupinya, tapi dia seolah tak menganggapku ada! Dia biarkan teman lelakinya memainkan ujung-ujung diriku, bahkan dia biarkan aku terbuka dan memperlihatkan sedikit ujung rambutnya itu! ahh..Tuhan…aku tak mau lagi menjadi penutup wanita ini! Tidak !!

Jilbab 2 :

Karena aku dia menjadi semakin terkenal,,,ya.. dia dikenal sebagai artis yang baik dan bersahaja. Ahh….aku tak sudi menjadi pendukung ketenarannya yang penuh tipu daya itu!

Jilbab 3 :

Karena akulah dia dijadikan Tuhan sebagai bidadari penghuni SurgaNya yang indah….dia berhasil menghiasiku dengan malu, iman dan takut kepada Tuhannya… aku tak hanya selembar kain baginya…tapi lebih dari itu!

 
reposted : KembangAnggrek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar